Gambar via cowasjp.com |
Sarasehan Agung dan Musyawarah Nasional (Munas) tersebut dihadiri seluruh Dewan Pengasuh Perwakilan se Indonesia. Mereka selama tiga hari berkumpul selain untuk memilih Ketua dan membentuk pengurus baru, juga menetapkan program lima tahunan dan perubahan Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga (AD-ART).
“Alhamdulillah akhirnya selesai sudah Sarasehan Agung ini dengan menetapkan beberapa keputusan,’’ ungkap Drs Ahmad Saekoni, sekretaris panitia.
Foto Bersama Perwakilan Cabang Nganjuk dengan ketua Umum porsigal, Gus Kholid |
Salah satunya terpilihnya Kholid Fatirius dari Bogor menggantikan M.Mubaidah SH dari Blitar sebagai Ketua. Selain itu Munas juga menetap beberapa keputusan yang digodog melalui tiga komisi. Komisi organisasi, teknik, dan rekomendasi. Komisi Organisasi yang membahas AD ART, menghasilkan beberapa keputusan tatanan organisasi.
“Karena Porsigal didirikan oleh para ulama dan kiai pesantren, maka untuk penguatan pendidikan dan karakter pesantren ditambahkan kata-kata dalam azas Porsigal. Kalau sebelumnya azas dan akidahnya Islam Ahlussunah Wal Jamaah saja, kali ini ditambahkan kata-kata Annahdliyah. Sebagai penguatan bahwa organisasi silat ini milik masyarakat dan warga Nahdliyin,’’ katanya.
Baca Juga:
Kemudian dibidang tehnik. Porsigal merekomendasikan untuk segera membuka cabang di beberapa Perguruan Tinggi. Baik negeri maupun swasta. Mengingat ribuan anggotanya yang sudah menyebar di beberapa perguruan tinggi di tanah air. “Lulusan SLTA tahun ini ada sekitar 800 an anggota yang masuk perguruan tinggi. Belum yang sudah masuk duluan,’’ tambah Saekoni.
Di komisi rekomendasi Sarasehan Agung yang mengambil thema “Pertahankan Budaya Negeri Demi Keutuhan NKRI dengan sub thema Berpadu Membangun Prestasi” ini juga menelurkan beberapa keputusan. Di antaranya akan mematenkan semua jurus-jurus Porsigal. “Tidak hanya puluhan jurus handal yang dipatenkan, tapi juga warna seragam, logo, mars juga akan dipatenkan ke dinas instansi terkait,’’ tambahnya.
Di acara penutupan yang dihadiri oleh ribuan peserta ini, hadir pula wakil Ketua PB IPSI, Dr Yudhihari,SH ,MH, tokoh Porsigal UIN Surabaya Dr H.Priyo Handoko, dan Bupati Blitar. Acara penutupan dimeriahkan dengan jalan sehat bersholawat dengan hadiah senilai Rp 50 juta. “Hadiah utama sepeda motor dimenangkan oleh salah seorang penjual penthol keliling asal Udanawu Blitar. Jalan sehat ini diikuti ribuan peserta,’’ kata Saekoni mengakhiri ceritanya.
No comments:
Post a Comment