Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Pendidikan Olah Raga Silat Indah "Garuda Loncatatau yang lebih dikenal dengan PORSIGAL merupakan salah satu cabang seni  bela diri pencak silat. PORSIGAL PUSAT saat ini berada di bawah Yayasan Garuda Loncat dan berkedudukan di Padepokan Kridho Pamungkas Jati, beralamatkan di Desa Kerjan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Telp. (0342)551609.
PORSIGAL didirikan di Blitar, pada tanggal 02 Maret 1978 sebagai pengembangan dari
 silat SENTONO warisan HEYANG AGENG RADEN TUMENGGUNG HASAN WITONO yang wafat tahun 1878. Heyang Ageng Tumenggung Hasan Witono adalah salah satu pengawal Pangeran Diponegoro, yang setelah perang Diponegoro usai, Beliau berkelana ke arah timur(Blitar) dan meninggal di Desa Kerjen, Kecamatan Srengat, Blitar, Jawa Timur. Makam Beliau ada di Desa Kerjen tersebut dan terawat hingga kini.

PORSIGAL sebagai Organisasi Pencak Silat yang beraqidahkan Islam, berdasarkan / berasaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945.
PORSIGAL didirikan dengan maksud untuk menghimpun dan membina serta menyalurkan potensi para pendekar Pencak Silat dan atau siapa saja yang mempunyai perhatian terhadap generasi muda di bidang sosial-budaya, kesehatan, olah raga dan atau pendidikan mental-fisik dengan sarana Pencak Silat yang merupakan olah raga bela diri tradisional kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.

PORSIGAL untuk itu, bertujuan ikut serta mencapai cita-cita pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas, manusia seutuhnya yang memiliki watak pekerti luhur, pribadi yang tangguh mental-fisiknya karena giat ‘MESU OLAH KRIDANING TOTO JASMANI-ROHANI’, sehingga siap mengisi Pembangunan Nasional dalam rangka dan upaya mencapai cita-cita kemerdekaan yang hakiki.

Pengasuh Padepokan, 
sekaligus Guru Besar PORSIGAL saat ini adalah KH. Gholib Thohir.





MAKNA LAMBANG PORSIGAL


WARNA DASAR KUNING GADING

Berarti, bahwa PORSIGAL dengan semangat yang tinggi, selalu menumbuhkan perasaan cinta damai, mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman dunia, berusaha membebaskan fakir-miskin dan kaum lemah sesama hidup dari berbagai penderitaan, sebagai pengejawantahan dari sesanti: “MAWAYU RAHAYU HARJANINGRAT, NGRUWAT POPO CINTROKO NING SAMI”.
Dalam misinya yang demikian, PORSIGAL berpendirian bahwa “Mencintai” Pencak Silat mendarah mendaging (HAMBALUNG SUMSUM) bukan saja Pencak Silat sebagai kekayaan Budaya Bangsa yang harus dilestarikan, tetapi lebih dari itu Pencak Silat sebagai sarana mencapai nilai kemanusiaan yang lebih tinggi, berbudi luhur, lemah lembut pekertinya dan penuh cinta kasih kepada sesama.


WARNA MERAH DARAH / MERAH HATI

Berarti, bahwa PORSIGAL disamping menumbuhkan dan membina terus semangat dan kegagahan serta kekuatan jasmani (raga) harus pula mengutamakan OLAH BATHIN dan OLAH NOLO (HATI); karena justru hatilah hakikat kepribadian manusia sejati.
WARNA HITAM
Berarti, bahwa PORSIGAL harus memiliki kekuatan dan kebulatan tekad untuk melaksanakan prinsip:

“ TITI, TOTO, TATAG, TUTUG, TANGGON”

dalam menekuni Pencak Silat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan kemanusiaan dalam menghadapi tantangan kehidupan serba neka ragam coraknya.


SAYAP GARUDA BERWARNA KUNING, MENGAPIT BOLA DUNIA

Merupakan penggambaran asas:

“GARUDHO HANGRANGSANG BAWONO”

Rajawali yang siap menguasai jagad raya, adalah penggambaran sifat dan sikap gelora jiwa muda yang penuh kegagahan dan keberanian, penuh vitalitas, selalu siap menghadapi tantangan kehidupan tanpa rasa takut, rasa khawatir dan kecil hati, semata-mata karena percaya diri Sebagai hamba Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk Murbo Waseso Dunia (Khalifah Allah di muka Bumi).


CAKRA BERMATA DELAPAN YANG MERUPAKAN ARAH DELAPAN MATA ANGIN

Merupakan penggambaran asas “ ASTHO MULAT” (delapan sudut pandang / delapan dimensi) yang berarti, bahwa setiap warga besar PORSIGAL pada peringkat atau tahap/ tingkat tertentu dalam pengendapan kejiwaan, diharapkan telah memiliki pandangan/ wawasan luas baik tentang kehidupan persilatan maupun tuntutan kehidupan di masyarakat dan dunia ramai.
Setiap mata cakra bercabang 3 (tiga) artinya, di dalam memahami dan memasuki pergaulan dunia yang luas, ilmu silat yang dimiliki harus dijabarkan dengan prinsip TETELUNING ATUNGGAL (TRILOGI) yakni keseimbangan Olah Jasad / Jasmani, Olah Nalar (Inthidhar, akal fakir) dan Olah Nolo (Hati, kalbu) atau keseimbangan antara “ CIPTO, ROSO, KARSO atau KARYO” sehingga indah seperti kuncup bunga yang hendak mekar, menawan hati.



NYALA API LIMA BERWARNA PUTIH, MEMBENTUK RANGKAIAN HURUF ARAB BERBUNYI “ALLAH” DENGAN MASING-MASING HURUF BERUJUNG TIGA

Merupakan gambaran asas:

“ CIPTO JATI HAROSO TUNGGAL”

(Hakikat menyatunya diri dengan Sang Pencipta, menyatunya makhluk dengan Khaliqnya) yang artinya pada peringkat tertentu setiap warga PORSIGAL akan mencapai pengendapan kejiwaan yang khusu’, tenggelam dalam berdzikir dan selalu muqorobah dengan diiringi semangat tafakur (berfikir tentang Kebesaran Allah SWT) dengan sepenuh kesucian niat dan hati, merupakan perwujudan / praktek penghayatan dan pengamalan secara hakiki jiwa Pancasila dengan hiasan pribadi yang penuh IMAN, ISLAM dan IHSAN.



SENJATA TRISULA

Berarti, bahwa PORSIGAL dengan berbekal ilmu silat dalam berbagai dimensinya, selalu siap siaga membela negara, bangsa dan agama Sebagai Satria Pinuji, dengan landasan kebenaran, keadilan dan kesucian.
Pada sisi lain, TRISULA tersebut menggambarkan semangat melakukan pembelaan umum dengan sesanti:

“SURO DIRO JOYONINGRAT miwah JOYO-JOYO KAWIJAYAN ing tembe LEBUR DENING KASUDIBYAN; SUDIBYANING LELABUHAN, LABET LABUH, LELADI PROJO HAMBENGKAS RUBEDANING SAMI, HANGRUKEBI AGOMO AGEMING AJI”.

Baca Juga:

LIMA WARNA DOMINAN DALAM LAMBANG (MERAH, KUNING, HIJAU, PUTIH, HITAM)

Merupakan penggambaran 5 (lima) asas Kepribadian PORSIGAL dalam segala suasana dan cuaca, dalam segala tempat dan keadaan, yakni setiap warga besar PORSIGAL harus selalu berusaha untuk menjadi manusia taqwa yang berkualitas dengan mendasari pribadi pada sikap dan sifat pinuji:
• Ngobah Mosikake Saliro;
• Ngolah Kridhaning Nalar;
• Hamanjing Ajur-ajer;
• Tepo Seliro;
• Mandireng Pribadi.
Yaitu aktif dan kreatif, SUPEL dalam BERGAUL tetapi TEGAS dalam PRINSIP, memiliki toleransi dan sikap tenggang rasa yang tinggi dan selalu percaya diri pribadi semata-mata sebagai hamba Allah SWT yang harus mandiri.
SUSUNAN
DEWAN PENGASUH PUSAT ‘PORSIGAL’
PERIODE 2007 - 2012

A. PELINDUNG
     1. KH. M. GHOLIB                                             - Blitar
     2. HUSEIN MUSLIMIN, SH, M.HUM            - Malang

B. PENASIHAT / SESEPUH KEPENDEKARAN
     1. KH. M. SHALAHUDDIN AL AYYUBI         - Pondok PETA, Tulungagung
     2. MBAH SUKRI                                                 - Tulungagung
     3. KH. R. SYATIBI CHUDLORI                       - Pondok SALAFIAH, Lewok, Banten

C. PENASIHAT / SESEPUH KEORGANISASIAN
    1. KH. ABDUR RAHMAN WAHID                    - Jakarta
    2. Mayjen Drs. H. ADAM SYAMSOL BAHRI  - Jakarta
    3. IRCHAMNICHABIB, SH                                - Jakarta

D. PENGASUH PUSAT
    1. Ketua Umum : MUBAIDAH, SH.                  - Blitar
    2. Ketua I : DR. R.M. PRIYO HANDOKO, SH, M.HUM - Surabaya
    3. Ketua II : M. ALI GHUFRON                       - Blitar
    4. Sekretaris Umum : MUJIYONO, S.PD        - Blitar
    5. Sekretaris I : J.S. RUDY WIYONO, SE        - Tulungagung
    6. Sekretaris II : UMAR SHODIQ, BA             - Blitar
    7. Bendahara : MASRI’AH - Blitar
    8. Wakil Bendahara : ZAM-ZAM, S.H.             - Tulungagung
    9. Departemen-departemen:
                                                 (1). Teknis dan Latihan : SOBIRI - Blitar
                                                 (2). Organisasi : MARSUDI, S.Pd - Trenggalek
                                                 (3). Keuangan : PUJI SANTOSO - Blitar
                                                 (4). Litbang : DARUSMAN, SH    - Tulungagung
                                                 (5). Luar Negeri : Drs. RM. ATLAP NOOR - Jakarta
                                                 (6). Humas : Drs. ROFIQ YAHYA - Parakan
                                                 (7). Seni Budaya : SYARIFUDDIN - Blitar
                                                 (8). Mental Spiritual : KY. MOCH. MASCHUN - Tulungagung
10. Corps Wasit Juri:
      (1). HERU WARSITO,SH                                - Jakarta
      (2). Drs. CHAMIM THOHARI                       - Malang
      (3). Ir. AGUNG DARMAWAN                       - Surabaya
11. Konsultan Pengembangan Luar Negeri:
     (1). PENGIRAN SARPUDIN ACHMAD, MA - Kuala Lumpur, MALAYSIA
     (2). DR. AGUNG DARMAWAN                       - Los Banos, FILIPINA
     (3). ABDUL KAREM (MICHEL ROBERT)    - Roterdam, BELANDA

Ditetapkan di : BLITAR
Pada Tanggal : 02 Maret 2007
  Dewan Pengasuh Pusat ‘PORSIGAL’
  Ketua Umum

  ttd

  MUBAIDAH, SH.



No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]