Nganjuk, NU Online
Pondok Pesantren
Mojosari,Nganjuk menggelar Kejuaraan Pencak Silat Nasional (Kejurnas)
Intern Porsigal (Pendidikan Olah Raga Silat Indah Garuda Loncat).
Kegiatan diikuti oleh 478 pesilat dari berbagai daerah, seperti Jawa
Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Riau,
Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Bali.
Sejak hari Kamis 14
Agustus lalu, para pesilat mulai turun gelanggang untuk meraih prestasi
di tingkat nasional. Para peserta tiba di pesantren yang dibesarkan oleh
KH Bastomi (alm) mantan Ketua PCNU Nganjuk itu sejak Selasa Malam.
Begitu tiba mereka langsung membaur dengan para santri di komplek
pesantren legendaris tersebut. Acara dihadiri para Dewan Pengasuh
Porsigal Pusat, mulai KH GholibThohir, Moh.Mubaidah SH, H Imam Kusnin
Ahmad SH, Ustadz Moh. Shobiri dan lainnya.
Pada saat memberikan
sambutan atas nama Dewan Pengasuh Pusat Porsigal, H Imam Kusnin Ahmad
SH, menyampaikan bahwa pencak silat Porsigal ini tidak bisa lepas dari
lingkungan pesantren. Karena, memang Porsigal ini warisan dari para kiai
pesantren dan pejuang NU.
“Silat Porsigal ini adalah warisan
dari para kiai dan para penggerak NU di berbagai daerah. Sehingga di
beberapa pesantren dan sekolah di lingkungan NU Porsigal tetap berdiri
kokoh. Meski mengalami pasang surut,’’ ungkap Kusnin yang juga mantan
Komandan Banser Jawa Timur tersebut.
Porsigal didirikan, lanjut
Kusnin, oleh para kiai dan tokoh adalah untuk mempertahakan akidah Islam
Ahlussunah wal Jamaah dilingkungan generasi muda. Selain itu, juga
dalam rangka membentengai genesari muda dari pengaruh buruk, perusak
stabilitas bangsa Indonesai.
“Jadi ada beberapa kewajiban yang harus di laksanakan oleh anggota
besar Porsigal. Apa itu tegaknya Islam Alhlussunah wal-Jamaah di
Indonesia ala NU dan keutuhan NKRI,’’ katanya.
Baca Juga:
Selain itu, juga
untuk menjadi wadah dan wahana mengukir prestasi melalui olah raga
pencak silat. “Ini sarana untuk mengukir prestasi. Disamping untuk
mempertahankan budaya bangsa dan nilai luhur pencak silat itu dendiri,’’
tambahnya.
Porsigal, ungkap Kusnin, lahir di di Blitar dibawah
bimbingan para kiai mulai dari KH Abdul Djalil Mustaqim Pesantren PETA
Tulungagung, H Atim Miyanto (salah satu pendiri Banser), KH Haiminan
Gunardo (Pesantren Bambu Runcing), KH Zamrodji Pesantren Kencong, KH
Djamaludin (Tambakberas), KH Satibi. KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
tercatat pernah masuk salah satu dewan pembina dan penasehat disamping
para kiai lainnya. Dan saat ini bertindak sebagai Guru Besarnya adalah
KH GholibThohir dari Kerjen Blitar. Sedangkan ketua Umumnya di Jabat
Mohammad Mubaidah SH dan Wakilnya H. Mohammad Zainuddin.
Organisasi
silat salah satu anggota pendiri Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU)
Pagar Nusa ini, telah menyebar ke seluruh Nusantra, bahkan sampai ke
mancannegara. Mulai Malaysia, Brunai Darussalam, Arab Saudi, Philipina,
Hongkong, Belgia, Amerika Serikat dan lainnya. “Anggota Porsigal sudah
menyebar seantero nusantara. Bahkan sudah samapai ke mancanegara,’’
terang Kusnin.
Sementara itu, Kiai Nasih Bastomi (Gus Nasih),
salah satu panitia Kejurnas, mengatakan kejuaraan ini merupakan rintisan
dan warisan dari Abahnya (KH Ahmad Bustomi-red). Jadi, ia bersama
keluarga yang lain tinggal melanjutkan saja. “Karena Abah merintis
kejuaraan ini. Maka Anak-anaknya tinggal melanjutkan saja,’’ ujar Kiai
Nasihin (Gus Nasih) kepada NU Online tadi malam. (imam kusnin ahmad)
Via : Nu.co.id
Lihat Galery Photo Porsigal Nganjuk:
No comments:
Post a Comment